KARYA
ILMIAH
BAHAYA
MEROKOK BAGI KESEHAATAN
OLEH :
ARIS DWI
PRASETYO
30
(XI IPA 3)
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN JEMBER
SMA NEGERI 1 TANGGUL
Jln. Salak no 106 Tanggul-Jember
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi
Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh
kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup
menyelesaikan dengan baik.
Karya ilmiah ini
disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang, bahaya merokok,
penyimpangan sek pada remaja, dan bahaya penyalahgunaan minuman keras dan
narkoba. yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Karya
ilmiah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang
datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh
kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan.
Karya ilmiah ini memuat tentang “bahaya merokok” yang
sangat berbahaya bagi kesehatan seseorang. Walaupun karya ilmiah ini mungkin kurang
sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.
Penyusun juga
mengucapkan terima kasih kepada ibu guru bahasa Indonesia , yang telah membimbing
penyusun agar dapat mengerti tentang bagaimana cara kami menyusun karya tulis
ilmiah.
Semoga karya
ilmiah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun karya
ilmiah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan
kritiknya. Terima kasih.
Probolinggo, 15 Desember 2009
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul…………………………………………………………………1
KataPengantar………………………………………………………………2
Daftar isi………………………………………………………………………3
Bab I Pendahuluan…………………………………………………………… 4
I. Latar
Belakang Masalah………………………………………4
II. Rumusan
Masalah…………………………………………… 4
III. Tujuan
………………………………………………………4
Bab II Pembahasan …………………………………………………………5
I. Isi
Bahaya merokok …………………………………………………5
Bab III Penutup ………………………………………………………………6
I. Kesimpulan
……………………………………………………6
II. Saran
…………………………………………………6
DAFTAR
PUSTAKA …………………………………………………7
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang Masalah
Masa remaja
merupakan masa dimana seorang individu mengalami peralihan dari satu tahap ke
tahap berikutnya dan mengalami perubahan baik emosi, tubuh, minat, pola
perilaku, dan juga penuh dengan masalah-masalah (Hurlock, 1998). Oleh karenanya,
remaja sangat rentan sekali mengalami masalah psikososial, yakni masalah psikis
atau kejiwaan yang timbul sebagai akibat terjadinya perubahan sosial (TP-KJM,
2002). Masa remaja merupakan sebuah periode dalam kehidupan manusia yang
batasannya usia maupun peranannya seringkali tidak terlalu jelas. Pubertas yang
dahulu dianggap sebagai tanda awal keremajaan ternyata tidak lagi valid sebagai
patokan atau batasan untuk pengkategorian remaja sebab usia pubertas yang
dahulu terjadi pada akhir usia belasan (15-18) kini terjadi pada awal belasan
bahkan sebelum usia 11 tahun. Seorang anak berusia 10 tahun mungkin saja sudah
(atau sedang) mengalami pubertas namun tidak berarti ia sudah bias dikatakan
sebagai remaja dan sudah siap menghadapi dunia orang dewasa. Ia belum siap
menghadapi dunia nyata orang dewasa, meski di saat yang sama ia juga bukan
anak-anak lagi.
Berbeda dengan
balita yang perkembangannya dengan jelas dapat diukur, remaja hampir tidak
memiliki pola perkembangan yang pasti. Dalam perkembangannya seringkali mereka
menjadi bingung karena kadang-kadang diperlakukan sebagai anak-anak tetapi di
lain waktu mereka dituntut untuk bersikap mandiri dan dewasa. Memang banyak
perubahan pada diri seseorang sebagai tanda keremajaan, namun seringkali
perubahan itu hanya merupakan suatu tanda-tanda fisik dan bukan sebagai
pengesahan akan
keremajaan seseorang. Namun satu hal yang pasti, konflik yang dihadapi oleh remaja semakin kompleks seiring dengan perubahan pada berbagai dimensi kehidupan dalam diri mereka. Untuk dapat memahami remaja, maka perlu dilihat berdasarkan perubahan pada dimensi dimensi tersebut.
keremajaan seseorang. Namun satu hal yang pasti, konflik yang dihadapi oleh remaja semakin kompleks seiring dengan perubahan pada berbagai dimensi kehidupan dalam diri mereka. Untuk dapat memahami remaja, maka perlu dilihat berdasarkan perubahan pada dimensi dimensi tersebut.
II. Rumusan Masalah
Adapun rumusan
masalah adalah sebagai berikut :
Untuk menggambarkan bahaya merokok, penyimpangan
sek pada remaja, dan
bahaya penyalahgunaan minuman keras dan
narkoba.
III. TUJUAN
Supaya pembaca
lebih mengerti tentang bahaya merokok, penyimpangan sek
pada remaja, dan bahaya penyalahgunaan
minuman keras dan narkoba.
Supaya pembaca
menyadari bahwa merokok, penyimpangan sek pada remaja,
dan bahaya penyalahgunaan minuman keras dan
narkoba dapat merusak tubuh manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
REMAJA DAN ROKOK
Di masa modern
ini, merokok merupakan suatu pemandangan yang sangat tidak asing. Kebiasaan
merokok dianggap dapat memberikan kenikmatan bagi si perokok, namun dilain
pihak dapat menimbulkan dampak buruk bagi si perokok sendiri maupun orang –
orang disekitarnya. Berbagai kandungan zat yang terdapat di dalam rokok
memberikan dampak negatif bagi tubuh penghisapnya. Beberapa motivasi yang
melatarbelakangi seseorang merokok adalah untuk mendapat pengakuan
(anticipatory beliefs), untuk menghilangkan kekecewaan ( reliefing beliefs),
dan menganggap perbuatannya tersebut tidak melanggar norma ( permissive
beliefs/ fasilitative) (Joewana, 2004). Hal ini sejalan dengan kegiatan merokok
yang dilakukan oleh remaja yang biasanya dilakukan didepan orang lain, terutama
dilakukan di depan kelompoknya karena mereka sangat tertarik kepada
kelompok sebayanyaatau dengan kata lain terikat dengan kelompoknya.
kelompok sebayanyaatau dengan kata lain terikat dengan kelompoknya.
Penyebab
Remaja Merokok antara lain:
1. Pengaruh 0rangtua
Salah satu
temuan tentang remaja perokok adalah bahwa anak-anak muda yang berasal dari rumah
tangga yang tidak bahagia, dimana orang tua tidak begitu memperhatikan
anak-anaknya dan memberikan hukuman fisik yang keras lebih mudah untuk menjadi
perokok dibanding anak-anak muda yang berasal dari lingkungan rumah tangga yang
bahagia (Baer & Corado dalam Atkinson, Pengantar psikologi, 1999:294).
2. Pengaruh teman.
2. Pengaruh teman.
Berbagai fakta
mengungkapkan bahwa semakin banyak remaja merokok maka semakin besar kemungkinan
teman-temannya adalah perokok juga dan demikian sebaliknya. Dari fakta tersebut
ada dua kemungkinan yang terjadi, pertama remaja tadi terpengaruh oleh teman-temannya
atau bahkan temanteman remaja tersebut dipengaruhi oleh diri remaja tersebut
yang akhirnya mereka semua menjadi perokok. Diantara remaja perokok terdapat
87% mempunyai sekurang- kurangnya satu atau lebih sahabat yang perokok begitu
pula dengan remaja non perokok (Al Bachri,1991)
3. Faktor Kepribadian.
3. Faktor Kepribadian.
Orang mencoba
untuk merokok karena alasan ingin tahu atau ingin melepaskan diri dari rasa sakit
fisik atau jiwa, membebaskan diri dari kebosanan. Namun satu sifat kepribadian
yang bersifat prediktif pada pengguna obat-obatan (termasuk rokok) ialah
konformitas sosial. Orang yang memiliki skor tinggi pada berbagai tes
konformitas sosial lebih mudah menjadi penggunadibandingkan dengan mereka yang
memiliki skor yang rendah (Atkinson, 1999).
4. Pengaruh Iklan.
Melihat iklan di mediamassa dan elektronik yang
menampilkan gambaran bahwa perokok adalah lambang kejantanan atau glamour,
membuat remaja seringkali terpicu untuk mengikuti perilaku seperti yang ada
dalam iklan tersebut. (Mari Juniarti, Buletin RSKO, tahun IX,1991).
4. Pengaruh Iklan.
Melihat iklan di media
Merokok pada
umumnya sangat berbahaya pada diri kita maupun diri orang lain disekitar kita.
Dalam rokok banyak mengandung Nikotin yang dapat merusak organ tubuh manusia, daintaranya
yaitu Kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin.
BAB III
PENUTUP
I. Kesimpulan
Pencegahan harus
lebih diutamakan dari pada pengobatan. Jangan sekali kali mencoba untuk merokok
karena hamper dari semua yang terjerumus berawal
dari coba coba. Pikirkan bentuk pergaulan. Pencegahan
lebih baik dari pada pengobatan
II. Saran
Menekan pada
pencegahan maka perlu dipikirkan upaya upaya yang lebih sungguh sungguh dan
terpadu : di sekolah, di rumah dan melibatkan pihak pihak lain.
DAFTAR PUSTAKA
Atkinson (1999). Pengantar Psikologi. Jakarta : Penerbit
Erlangga.
Direktorat Kesehatan Jiwa Masyarakat
(2001). Buku Pedoman Umum Tim
Pembina, Tim Pengarah & Tim Pelaksana
Kesehatan Jiwa. Direproduksi oleh
Proyek Peningkatan Kesehatan Khusus APBD
2002.
Hurlock, E.B (1998). Perkembangan Anak. Alih bahasa oleh Soedjarmo &
Istiwidayanti.Jakarta :
Erlangga.
Kozier, B (1991). Fundamental of Nursing : Concept, Process, and Practice.
Fourth Edition.California
: Addison-Wesley Publishing Company.
Mappiare, A. (1992). Psikologi Remaja.Surabaya :
Usaha Nasional.
Stuart & Sundeen (1998). Principle and Practice of Psychiatric Nursing. 6 th. Ed.
Philadelphia: The C V Mosby.
Azwar, S. 2002. Sikap Manusia, Teori Dan Pengukurannya.Yogyakarta .
Pustaka
Pelajar Offset
Hurlock, E.B (1998). Perkembangan Anak. Alih bahasa oleh Soedjarmo &
Istiwidayanti.
Kozier, B (1991). Fundamental of Nursing : Concept, Process, and Practice.
Fourth Edition.
Mappiare, A. (1992). Psikologi Remaja.
Stuart & Sundeen (1998). Principle and Practice of Psychiatric Nursing. 6 th. Ed.
Philadelphia: The C V Mosby.
Azwar, S. 2002. Sikap Manusia, Teori Dan Pengukurannya.
Pelajar Offset
Tidak ada komentar:
Posting Komentar